TUAN GURU SYEIKH ABDUL WAHAB ROKAN
Pusat penyebaran Thariqat An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah yang terbesar di Sumatera ad
alah di Babus
alam Langkat Sumatera Utara, sepeningg
al Syeikh Ismail bin Abdullah
Al- Minangkabawi.
Mursyid Thariqat An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah di Babuss
alam pada suatu waktu sangat terken
al sampai ke Semenanjung Tanah Melayu, terutama di Johor dan Singapura, namanya ketika kecil ad
alah
"Abul Qasim'', yang digelar juga dengan nama "Faqih Muhammad",
sedangkan nama lengkap Syeikh Abdul Wahhab bin `Abdul Manaf bin Muhammad
Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tambusai, dilahir pada tangg
al 10 Rabi'ulakhir 1242 H/11 November 1826 M. meningg
al di Babuss
alam Langkat, pada hari Jum'at, 21 Jumadil'aw
al 1345 H / 26 Desember 1
926 M. Atuknya bernama Maulana Tuanku Haji Abdullah Tambusai ad
alah seorang ulama besar dan golongan bangsawan raja - raja yang sangat berpengaruh pada zamannya.
Pendidikannya dari lingkungan keluarga sendiri Abdul Wahhab belajar kepada Tuan Guru Haji Abdul H
alim di Tambusai. pada tahun 1846 M - 1848 M Abdul Wahhab merantau ke Semenanjung, pernah tingg
al di Johor dan Melaka, d
alam waktu lebih kurang lebih dua tahun itu digunakannya kesempatan mengajar dan belajar, di antara gurunya ketika berada di M
alaya (M
alaysia Barat) i
alah Tuan Guru Syeikh Muhammad Yusuf seorang ulama yang beras
al dari Minangkabau.
Masih d
alam tahun 1848 itu juga Abdul Wahhab meneruskan pengembaraannya menuju ke Mekah dan belajar di sana hingga tahun 1854 M.
Di antara gurunya sewaktu di Mekah i
alah Syeikh Muhammad Yunus bin Syeikh Abdur Rahman Batu Bara Asahan.
Pelajaran tasawuf yang khusus mengenai Thariqat An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah, Abdul Wahhab dididik oleh seorang ulama besar yang cukup terken
al, beliau i
alah Syeikh Sulaiman Zuhdi di Jab
al Abi Qubis, Mekah.
Sepulangnya Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan ke tanah air pada tahun
1854 M juga mengajar di Tanjung Mesjid, daerah Kubu Bagan Siapi-api,
Riau.
D
alam tahun 1856 M beliau juga mengajar di Sungai Mesjid, Dumai, Riau, Selanjutnya mengajar di Ku
alu, wilayah Labuhan Batu tahun 1860 M.
Mengajar di Tanjung Pura dan Langkat tahun 1865 M.
Mengajar di Gebang tahun 1882 M, dan d
alam tahun itu juga pindah ke Babuss
alam Padang Tu
alang Langkat. Di Babuss
alamlah
dijadikan sebagai pusat seluruh aktivitas kegiatan keagamaannya,
sebagai pusat Tarbiyah Islamiyah, Ruhaniyah dan dakwah membina umat
semata - mata mengabdi kepada
Allah Swt.
Namun demikian Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan tidak mengabaikan
perjuangan duniawi karena beliau bersama - sama dengan Sultan Zain
al Abidin, Sultan Kerajaan Rokan dan Haji Abdul Muth
allib, Mufti Kerajaan Rokan pernah mendirikan "Persatuan Rokan".
Persatuan Rokan bertujuan secara umum untuk kemaslahatan dan kebajikan Rokan, w
alau bagaimana pun tujuan utamanya ad
alah perjuangan kemerdekaan untuk melepaskan Kerajaan Rokan dari penjajahan Belanda.
Pembagian kerja "Persatuan Rokan'' i
alah Sultan Zain
al Abidin sebagai pelaksana seg
ala urusan luar negeri, Haji Abdul Muth
allib menj
alankan pekerjaan - pekerjaan d
alam negeri dan Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab sebagai menerapkan pendidikan memberi semangat pada masyarakat.
Pada tangg
al 12 Syaw
al 1300
H / 12 Agustus 1883 M Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan bersama 180
orang pengikutnya dengan menggunakan 15 buah perahu memudiki Sungai
Serangan menuju perkampungan peribadatan dengan undang - undang atau
peraturannya tersendiri.
Pendidikan mengenai keislaman diterapkan setiap hari dan m
alam, sembahyang berjama'ah tidak diabaikan. baca
Al - Qur'an, Sh
alawat, Zikir, terutama Zikir menurut kaidah Thariqat An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah dan lain - lain sejenisnya, semuanya dikerjakan dengan teratur di bawah bimbingan Syeikh Mursyid dan kh
alifah - kh
alifahnya.
Syeikh Mursyid ad
alah Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan sendiri, "Kh
alifah'' ada beberapa orang, pada satu ketika di antara Kh
alifahnya terdapat s
alah seorang yang beras
al dari Kelantan. Beliau i
alah kh
alifah Haji Abdul Hamid, yang masih ada kaitan kekeluargaan dengan Syeikh Wan
Ali bin Abdur Rahman Kutan
Al - K
alantani.
Pada tahun 1342 H/1
923 M, Asisten Residen Belanda bersama Sultan Langkat menyematkan "Bintang Emas'' untuk Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan.
Wakil pemerintah Belanda menyampaikan pidatonya pada upacara penyematan
bintang itu, Tuan Syeikh seorang yang banyak jasa mengajar agama Islam
dan mempunyai murid yang banyak di Sumatera dan Semenanjung dan lainnya,
dari itu kerajaan Belanda menghadiahkan sebuah "Bintang Emas'' kepada
Tuan Syeikh. Seorang sufi sebagai Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan
penyematan bintang seperti itu bukanlah merupakan kebanggaan baginya,
mungkin seb
aliknya bahwa bisa saja ada maksud - maksud tertentu daripada pihak penjajah Belanda untuk memper
alat beliau untuk kepentingan kaum penjajah yang sangat licik itu.
Oleh itu, dengan tegas Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan berkata
ketika itu juga, "Jika saya dipandang seorang yang banyak jasa, maka
sampaikanlah pesan (amanah) saya kepada Raja Belanda supaya ia masuk
Islam".
Hasil penulisan Tuan Guru Syeikh Abdul Wahhab Rokan, sejauh ini yang terkesan i
alah :
1. Munajat (lebih diken
al ditempat saya dengan "Sya'ir Thariqat), merupakan kumpulan puji - pujian dan berbagai doa;
2. Syair Burung Garuda, merupakan pendidikan dan bimbingan para remaja;
3. Wasiat, merupakan pelajaran adab murid terhadap guru, akhlak, dan 41 jenis wasiat.
Sebagian dari 41 wasiat beliau ad
alah :
Hendaklah kamu sek
alian
masyghul dengan menuntut ilmu Quran dan kitab kepada guru - guru yang
mursyid, dan hinakan diri kamu kepada guru kamu dan perbuat apa - apa
yang disuruhnya. Jangan bertangguh, dan banyak - banyak bersedekah
kepadanya, dan seolah - olah diri kamu itu hambanya, jika sudah dapat
ilmu itu maka hendaklah kamu ajarkan kepada anak cucu, kemudian kepada
orang lain, dan kasih sayang kamu akan muridmu seperti kasih sayang akan
cucu kamu, dan janganlah kamu minta upah dan makan gaji sebab mengajar
itu, tetapi minta upah dan gaji itu kepada
Allah Swt;
Apabila kamu sudah b
aligh hendaklah menerima Thariqat An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah supaya sej
alan kamu dengan aku, saya sangat menekankan am
alan tarekat. dan jangan dipertikai dan dipersulit, pandangan saya mempertikaikannya ad
alah merupakan pekerjaan yang sia - sia, karana bermujad
alah ad
alah termasuk s
alah satu sifat mazmumah (dicela) oleh syara' Islam;
Jangan kamu berniaga jika terdapat penipuan atau pun riba. Jika hendak
mencari nafkah hendaklah dengan tulang empat kerat seperti berhuma dan
berladang dan menjadi amil (orang yang bekerja). Dan di d
alam mencari nafkah itu hendaklah bersedekah tiap - tiap hari supaya segera dapat nafkah. Dan jika dapat uang mis
alnya
sepuluh, maka hendaklah sedekahkan satu dan taruh sembilan. Dan jika
dapat dua puluh, sedekahkan dua. Dan jika dapat seratus, sedekahkan
sepuluh dan taruh sembilan puluh. Dan apabila cukup nafkah kira - kira
setahun maka hendaklah berhenti mencari itu dan duduk beram
al ibadat hingga tingg
al nafkah kira - kira empat puluh hari maka boleh mencari;
Maka hendaklah kamu berbanyak - banyak sedekah sebilang hari istimewa pada m
alam
Jum'at dan harinya. Dan sekurang - kurangnya sedekah itu empat puluh
duit pada tiap - tiap hari. Dan lagi hendaklah bersedekah ke Mekah pada
tiap - tiap tahun;
Jangan kamu bersahabat dengan orang yang jahil dan orang fasik. Dan
jangan bersahabat dengan orang kaya yang bakhil. Tetapi bersahabatlah
kamu dengan orang
alim -
alim, ulama - ulama dan s
alih - s
alih;
Jangan kamu hendak kemegahan dunia dan kebesarannya seperti hendak menjadi qadi, kh
alifah,
imam dan
lain - lainnya, istimewa pula hendak jadi penghulu - penghulu dan lagi
jangan hendak menuntut harta benda banyak - banyak. Dan jangan
dibanyakkan memakai pakaian yang h
alus;
Jangan kamu menuntut ilmu sihir seperti kuat, keb
al, dan pemanis serta lainnya karena sek
alian ilmu telah ada di d
alam
Al - Qur'an;
Hendaklah kamu kuat menghinakan diri kepada orang Islam, dan jangan
dengki khianat kepada mereka itu. Dan jangan diambil harta mereka itu
melainkan dengan izin syara'.
Demikian petikan dari 41 wasiat Syeikh Abdul Wahhab Rokan, semuanya
masih perlu pembahasan atau pentafsiran yang panjang. sebab jika tidak
kita tafsirkan, kemungkinan orang - orang yang berada di luar lingkungan
sufiyah akan beranggapan bahawa wasiat beliau itu sebagai pengh
alang terhadap kemajuan dunia moden, j
alan menuju takwa kepada
Allah sek
ali - k
ali tidaklah mengh
alangi kemajuan dunia moden jika kemajuan itu tidak bertentangan dengan perintah
Allah Swt dan Rasul-Nya.
Murid beliau yang menyampaikan ajaran Thariqat ini ad
alah Syeikh Haji Yahya Laksamana
Al - Kh
alidi An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah Rambah di Luhak Rambah Pasir Pengaraian Riau Sumatera (Rokan Hulu), beliaulah yang menyusun buku berjudul Ris
alah Thariqat An-Naqsyabandiyah A-Kh
alidiyah J
alan Ma'rifah, Tahun 1
976 di M
alaysia.
By : Admint
Dikutip dari berbagai sumber
Di Kutip ari Situs http://wadahsufiyah.blogspot.com/p/syeikh-haji-abdul-wahab-rokan.html#comment-form